Glaukoma: Ancaman Diam Pencuri Penglihatan!

Glaukoma, sering disebut “pencuri penglihatan”, merupakan penyakit mata serius yang dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati. Menurut https://pafikabmusirawas.org/ Glaukoma terjadi ketika tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular) terlalu tinggi, yang dapat merusak saraf optik yang menghubungkan mata ke otak.

Sumber : pafikabmusirawas.org

Kerusakan saraf optik ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, dimulai dari tepi penglihatan dan perlahan-lahan merambat ke tengah.

Penyebab Glaukoma:

  • Produksi cairan mata berlebihan: Mata terus-menerus menghasilkan cairan (aqueous humor) untuk menyehatkan dan menjaga tekanan di dalam bola mata. Pada glaukoma, produksi cairan ini berlebihan, namun sistem drainase mata tidak dapat mengeluarkannya dengan cukup cepat, sehingga tekanan di dalam bola mata meningkat.
  • Saluran drainase tersumbat: Cairan aqueous humor mengalir keluar dari mata melalui saluran drainase (trabekular meshwork) di sudut depan mata. Jika saluran ini tersumbat, cairan tidak dapat keluar dengan lancar, sehingga tekanan di dalam bola mata meningkat.

Faktor Risiko Glaukoma:

  • Usia: Risiko glaukoma meningkat seiring bertambahnya usia. Orang yang berusia di atas 60 tahun berisiko tinggi terkena glaukoma.
  • Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dengan riwayat glaukoma meningkatkan risiko Anda untuk terkena penyakit ini.
  • Tekanan mata tinggi: Tekanan mata tinggi (hipertensi okular) merupakan faktor risiko utama glaukoma.
  • Penyakit tertentu: Diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sleep apnea dapat meningkatkan risiko glaukoma.
  • Cedera mata: Cedera mata yang parah dapat meningkatkan risiko glaukoma.
  • Penggunaan obat steroid jangka panjang: Penggunaan obat steroid jangka panjang, seperti prednison, dapat meningkatkan risiko glaukoma.

Gejala Glaukoma:

Pada tahap awal, glaukoma seringkali tidak menunjukkan gejala. Gejala baru muncul ketika kerusakan saraf optik sudah parah. Gejala yang mungkin terjadi antara lain:

  • Penglihatan kabur atau terowongan, terutama di penglihatan tepi.
  • Melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Nyeri di sekitar mata.
  • Mual dan muntah.
  • Penglihatan ganda.
Baca Juga  Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI): Garda Terdepan Menjaga Kesehatan Masyarakat

Diagnosis Glaukoma:

Satu-satunya cara pasti untuk mendiagnosis glaukoma adalah dengan pemeriksaan mata rutin. Dokter mata akan melakukan beberapa tes, seperti:

  • Pengukuran tekanan mata: Tekanan mata diukur menggunakan tonometer.
  • Pemeriksaan fundus: Dokter mata akan memeriksa bagian belakang mata (fundus) menggunakan oftalmoskop untuk melihat tanda-tanda kerusakan saraf optik.
  • Tes bidang pandang: Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa luas jangkauan penglihatan Anda.

Pengobatan Glaukoma:

Tujuan pengobatan glaukoma adalah untuk menurunkan tekanan mata dan mencegah kerusakan saraf optik lebih lanjut. Pengobatan glaukoma biasanya dilakukan dengan:

  • Obat tetes mata: Obat tetes mata yang paling umum digunakan untuk glaukoma adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi produksi cairan aqueous humor atau meningkatkan aliran cairan keluar dari mata.
  • Laser: Terapi laser dapat digunakan untuk membuka saluran drainase yang tersumbat atau untuk mengurangi produksi cairan aqueous humor.
  • Operasi: Operasi dapat dilakukan jika obat tetes mata atau laser tidak efektif dalam menurunkan tekanan mata.

Pencegahan Glaukoma:

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah glaukoma, Anda dapat mengurangi risikonya dengan:

  • Melakukan pemeriksaan mata rutin, terutama jika Anda berisiko tinggi terkena glaukoma.
  • Menjaga tekanan darah dan kolesterol terkontrol.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Berhenti merokok.
  • Makan makanan sehat.
  • Olahraga secara teratur.

Ingat: Glaukoma adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kebutaan permanen. Pemeriksaan mata rutin adalah kunci untuk mendeteksi glaukoma sedini mungkin dan memulai pengobatan yang tepat. Jika Anda memiliki faktor risiko glaukoma, bicarakan dengan dokter mata Anda tentang cara terbaik untuk melindungi kesehatan mata Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *